Kamis, 06 April 2017

Pengertian Manajemen Layanan Sistem Informasi

Manajemen Layanan Sistem Informasi 



Gambar ITSM


Manajemen Layanan Sistem Informasi adalah suatu metode pengelolaan sistem teknologi informasi (TI) yang secara filosofis terpusat pada perspektif konsumen layanan TI terhadap bisnis perusahaan. ITSM merupakan kebalikan dari pendekatan manajemen TI dan interaksi bisnis yang terpusat pada teknologi. Istilah ITSM tidak berasal dari suatu organisasi, pengarang, atau pemasok tertentu dan awal penggunaan frasa inipun tidak jelas kapan dimulainya.

Manajemen Layanan TI atau manajemen layanan dukungan TI / IT service management or IT service support management( ITSM atau ITSSM) mengacu pada pelaksanaan dan pengelolaan kualitas layanan TI yang memenuhi kebutuhan bisnis. Layanan manajemen TI dilakukan oleh penyedia layanan TI melalui kombinasi yang tepat dari teknologi, manusia, proses dan informasi . Berikut ini merupakan karakteristik dari ITSM : 

Penyedia layanan TI tidak bisa lagi hanya berfokus pada teknologi dan organisasi internal mereka. Mereka sekarang harus mempertimbangkan kualitas layanan yang mereka berikan dan fokus pada hubungan dengan pelanggan. 

ITSM adalah proses-terfokus dan dalam pengertian ini memiliki hubungan dan kepentingan bersama dengan gerakan perbaikan proses (misalnya, TQM, Six Sigma, manajemen bisnis proses, CMMI) kerangka kerja dan metodologi dalam sebuah organisasi. Disiplin tidak memperhatikan tentang bagaimana menggunakan produk vendor tertentu, atau rincian teknis dari sistem di bawah manajemen. Sebaliknya, ITSM berfokus pada pemberian kerangka kerja untuk struktur TI yang terkait kegiatan dan interaksi tenaga teknis TI dengan penggunanya. 

ITSM umumnya berkaitan dengan “back office” atau masalah operasional manajemen teknologi informasi (kadang-kadang dikenal sebagai arsitektur operasi), dan tidak berurusan dengan perkembangan teknologi. Sebagai contoh, proses menulis perangkat lunak komputer untuk dijual, atau merancang sebuah mikroprosesor tidak akan menjadi fokus disiplin, namun yang menjadi perhatiannya adalah sistem komputer yang digunakan oleh pemasaran dan staf pengembangan bisnis di perusahaan baik berupa perangkat lunak dan atau perangkat kerasnya. Banyak perusahaan non-teknologi, seperti di industri keuangan, ritel, dan perjalanan, memiliki sistem teknologi informasi yang signifikan yang tidak mengenai kebutuhan pelanggannya. 

Dalam hal ini, ITSM dapat dianggap atau dianalogikan sebagai perencanaan sumber daya perusahaan/Enterprise Resource Planning(ERP) untuk IT – meskipun akar sejarah dalam operasi TI membatasi penerapannya di seluruh kegiatan besar TI lainnya, seperti IT manajemen portofolio dan rekayasa perangkat lunak. 

Aktivitas proses pengolahan informasi pada dasarnya terbagi atas aktivitas input, proses, output, storage, dan control. Kerangka Kerja Kerja Sistem Informasi Manajemen, meliputi : 
     1) Foundation Concepts (Membuat konsep sistem informasi)
     2) Development Procesess (pengembangan sistem informasi)
     3) Business Aplications 
     4) Management Challenges 
     5) Information Technologies

Perancangan, penerapan dan pengoperasian SIM adalah mahal dan sulit. Upaya ini dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya dengan munculnya peraturan dari pemerintah. 

Lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh sebab itu manajer harus membuat keputusan dengan cepat terutama dengan munculnya masalah manajemen dengan munculnya pemecahan yang memadai. Sistem informasi manajemen SIM bukan sistem informasi keseluruhan, karena tidak semua informasi di dalam organisasi dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada di luar sistem komputer. 

Sistem informasi mempunyai 3 tugas utama dalam sebuah organisasi, yaitu:
     1) Mendukung kegiatan-kegiatan usaha/operasional 
     2) Mendukung pengambilan keputusan manajemen dan 
     3) Mendukung persaingan keuntungan strategis. 

Manfaat sistem informasi manajemen. SIM dapat menolong organisasi untuk : 

1. Meningkatkan Efisiensi Operasional
          Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat organisasi dapat menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost leadership. Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka. 

 2. Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis
         Penggunaan ATM. automated teller machine dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun. 


3. Membangun Sumber-Sumber Informasi Strategis
       Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users. 
Fungsi dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia informasi, atau alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi untuk menolong end user manajerial membangun senjata yang menggunakan teknologi sistem informasi untuk menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat. Penggunaan yang efektif dari sistem informasi strategis menyajikan end users manajerial dengan tantangan manajerial yang besar.

Sistem Informasi Manajemen mempunyai 3 tugas utama di dalam sebuah organisasi: 
     a. Mendukung proses bisnis dan operasional
     b. Mendukung pengambilan keputusan 
     c. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif. 
Kerangka Kerja Kerja Sistem Informasi Manajemen, meliputi : 
     a. Foundation Concepts (Membuat konsep sistem informasi)
     b. Development Procesess (pengembangan sistem informasi) 
     c. Business Aplications 
     d. Management Challenges
     e. Information Technologies 
SIM dapat menolong organisasi untuk :
     a. Meningkatkan efisiensi operasional 
     b. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis 
     c. Membangun sumber-sumber informasi strategis 
Secara teoritis komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah SIM, namun dalam praktek SIM yang baik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan komputer. 

Review :
Dari penjelasan mengenai pengertian Manajemen Layanan Sistem Informasi di atas, dapat kita simpulkan bahwa Manajemen Layanan Sistem Informasi berperan penting dalam kegiatan organisai. Dengan adanya Manajemen Layanan Sistem Informasi serta didukung oleh teknologi yang canggih pada era Globalisasi, kinerja sebuah organisasi dapat lebih optimal. Globalisasi dan berlakunya era perdagangan bebas mengakibatkan batas-batas antar negara menjadi hilang dan kompetisi menjadi sangat ketat. Hal ini menuntut kemampuan manajemen pelayanan yang sangat tinggi untuk dapat tetap eksis dan mampu bersaing. 

Secara singkat, manajemen pelayanan sangat penting untuk meningkatkan reputasi perusahaan, menurunkan biaya, meningkatkan pangsa pasar, dampak internasional, produk/jasa dikenal public dan kualitas atau produk dapat dirasakan. Perusahaan adalah salah satu bentuk dari organisasi yang besar. Suksesnya suatu organisasi sangat ditentukan oleh kemampuan organisasi itu untuk beradaptasi pada perubahan lingkungan yang mempengaruhi kehidupan organisasi. Organisasi yang terus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi akan dapat tumbuh dan berkembang. Sebaliknya, organisasi yang tidak beradaptasi dengan perubahan lingkungan akan mengalami kemunduran. Oleh sebab itu, sangat perlu bagi organisasi untuk memahami perubahan lingkungan tersebut. Perubahan lingkungan menuntut adanya perubahan pola pikir dalam mengelola organisasi. 


Referensi : 



16 komentar:

  1. Thankyou, artikelnya sangat bermanfaat:D

    BalasHapus
  2. Terima kasih sudah berkunjung :)

    BalasHapus
  3. Artikelnya sangat membantu, terimakasih yaa:)

    BalasHapus
  4. Terimakasih untuk artikelnya, dapat digunakan untuk bahan tugas saya..

    BalasHapus
  5. Terima kasih buat artikelnya sangat bermanfaat sekali :)

    BalasHapus
  6. Terimakasih, artikelnya sangat bermanfaat. membantu saya dalam mengerjakan tugas:)

    BalasHapus
  7. Lengkap sekali penulisan nyaaa sangat membantu sekali terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sama-sama, terima kasih telah berkunjung :)

      Hapus

The Review and Moral Value of Film Keluarga Cemara

The Review and Moral Value of Film Keluarga Cemara (Visinema Pictures, Ideosource Entertainment and Kaskus, 110 minutes) Direc...